1. Menjaga Nilai-Nilai Tauhid dalam Keluarga
Nilai tauhid, yaitu pengakuan akan keesaan Allah, adalah prinsip paling dasar dalam kehidupan seorang muslim. Ketika seluruh anggota keluarga memegang erat nilai tauhid, mereka akan selalu mengingat bahwa segala tindakan mereka adalah bentuk ibadah kepada Allah.
Dalam surah At-Tahrim (66:6), Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
yâ ayyuhalladzîna âmanû qû anfusakum wa ahlîkum nâraw wa qûduhan-nâsu wal-ḫijâratu ‘alaihâ malâ'ikatun ghilâdhun syidâdul lâ ya‘shûnallâha mâ amarahum wa yaf‘alûna mâ yu'marûn
" Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ayat ini menegaskan pentingnya tanggung jawab setiap individu dalam keluarga untuk membimbing dan menjaga anggota keluarga lainnya agar senantiasa di jalan yang benar, yang sesuai dengan ajaran Allah.
2. Menegakkan Shalat Bersama dan Membiasakan Ibadah
Shalat adalah tiang agama, dan menegakkannya dalam keluarga menjadi landasan kokoh untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Qāla Rasūlullāh ṣallallāhu 'alayhi wa sallama: Murū awlādakum biṣ-ṣalāti wa hum abnā'u sab'i sinīn, waḍribūhum 'alayhā wa hum abnā'u 'ashr, wa farriqū baynahum fī al-maḍāji'.
"Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka berusia tujuh
tahun, dan pukullah mereka (secara edukatif) jika mereka tidak melakukannya
pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka."
(HR. Abu Dawud)
Mengajarkan dan mengajak anggota keluarga untuk melaksanakan shalat secara berjamaah juga menanamkan rasa kebersamaan dan disiplin dalam rumah tangga.
3. Membangun Komunikasi yang Baik dan Saling Menghormati
Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan, termasuk hubungan dalam keluarga. Dalam Islam, suami dan istri diharapkan saling mendukung, menghormati, dan mencintai satu sama lain. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan
aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku."
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan bahwa perlakuan baik dalam keluarga merupakan bagian dari keimanan. Kelembutan, pengertian, dan sikap menghargai akan menciptakan suasana harmonis dalam keluarga.
4. Memenuhi Hak dan Kewajiban Suami Istri
Islam telah menetapkan peran dan tanggung jawab suami dan istri dalam keluarga. Suami bertanggung jawab sebagai pemimpin keluarga yang memenuhi kebutuhan material dan spiritual, sementara istri mendukung dan memelihara rumah tangga. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan
dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin di keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang
dipimpinnya; dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan
anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang
dipimpinnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pembagian tanggung jawab yang jelas ini membantu dalam menciptakan harmoni, dengan masing-masing pihak saling mendukung dan memahami tugasnya.
5. Mendidik Anak dengan Ajaran Islam
Anak-anak adalah amanah dari Allah, dan mendidik mereka dengan nilai-nilai Islam adalah tanggung jawab besar bagi orang tua. Salah satu tujuan utama mendidik anak dalam Islam adalah membentuk mereka menjadi individu yang taat kepada Allah dan berbakti kepada orang tua.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini, jelas bahwa peran orang tua sangat penting dalam menentukan pendidikan agama anak. Orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam menjalankan ajaran Islam, karena anak-anak akan belajar dari perilaku dan tindakan orang tuanya.
6. Menjaga Sabar dan Toleransi dalam Keluarga
Keluarga yang harmonis tidak lepas dari ujian dan cobaan. Oleh karena itu, sabar dan toleransi sangat diperlukan dalam menghadapi perbedaan pendapat atau masalah dalam rumah tangga. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٣
yâ ayyuhalladzîna âmanusta‘înû bish-shabri wash-shalâh, innallâha ma‘ash-shâbirîn
"Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Surah Al-Baqarah: 153)
Sikap sabar dan memaafkan kesalahan anggota keluarga akan membantu menjaga keutuhan dan ketenangan dalam rumah tangga.
7. Memanjatkan Doa untuk Keluarga
Terakhir, jangan pernah meremehkan kekuatan doa dalam menjaga dan membimbing keluarga. Rasulullah ﷺ sering berdoa untuk keluarganya dan mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa agar Allah menjaga keluarga mereka. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah:
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ٧٤
walladzîna yaqûlûna rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a‘yuniw waj‘alnâ lil-muttaqîna imâmâ
"Ya Allah, jadikanlah istriku dan anak-anakku penyejuk mata bagiku,
dan jadikanlah aku pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
(Doa dari surah Al-Furqan: 74)
Membangun keluarga yang harmonis dalam Islam bukanlah hal yang sulit jika kita memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang telah diajarkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Dengan menjaga hubungan yang baik antara suami, istri, dan anak-anak, serta menjadikan agama sebagai pedoman utama, insya Allah keluarga yang kita bangun akan penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.
Demikianlah beberapa kiat membangun keluarga yang harmonis menurut ajaran
Islam. Mari bersama-sama kita terapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan
sehari-hari agar keluarga kita senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat
Allah SWT. (Raka)