Kuliah shubuh Rabu 19 April 2023 kembali disampaikan oleh Ketua IKADI Mimika KH. Abdul Karim S.Ag di Masjid At-Taqwa, satu satunya masjid di jalan Pattimura ini berdiri kokoh dua lantai dengan ornamen interior sederhana namun nampak elegan, akses menuju ke masjid inipun relatif mudah terjangkau.
Setelah membuka kuliah shubuhnya dengan salam, hamdalah dan sholawat beliau mengajak untuk para jamaah untuk memaksimalkan ibadah Shaum di penghujung bulan ramadhan 1444 H ini dengan sebaik mungkin, dalam hal ini beliau mengingat sebutan hadits nabi
انما الاعمال باخواتيم..
Sesungguhnya amal amal itu bergantung pada akhir (kegiatannya), pada kesempatan shubuh itu pula beliau mengajak jama'ah yang hadir untuk meraih pahala yg sama seperti pahala haji dan umroh dengan caranya sholat shubuh berjamaah di Masjid lalu duduk hingga tibanya waktu terbit matahari kemudian shalat Sunnah dua rakaat, seperti mana Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam sabdakan :
قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة. قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تامة تامة تامة.
Adapun tema yg Ketua IKADI Mimika sampaikan pada kuliah shubuh kali ini adalah : 4 perkara yg bisa menggugurkan kembali pahala amal kebaikan, 4 perkara itu perlu kita ketahui untuk kita jauhi agar pahala ibadah kita, bisa kita terima pada saatnya nanti pada hari kiamat.
Adapun 4 perkara yang bisa menggugurkan kembali pahala amal kebaikan itu adalah
1. Syirik
Syirik ada keyakinan bahwa ada selain Alloh yang bisa melakukan pekerjaan Alloh dan karenanya diberikan sikap penghambaan padanya, atau melakukan sesembahan kepada selain Alloh.
Syirik sungguh banyak bahayanya dalam kehidupan beragama seorang muslim diantaranya bisa menggugurkan kembali pahala amal kebajikan sebagaimana firman Allah dalam surat Az Zumar 65
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
2. Hasad
Hasad atau iri adalah salah satu penyakit hati saat kita tidak suka saat orang lain mendapat kenikmatan dan menginginkan kenikmatan dari orang lain itu hilang dan atau pindah pada kita.
Hasad itu berbahaya baik untuk objek hasad atau subjek, bila kita jadi objek hasad maka bisa membuat hancurnya kehidupan dunia kita, sehingga kita harus beristi'adzah (mohon perlindungan) kepada Alloh dari sasaran hasad orang lain, namun bila jadi subjek/pelaku hasad maka yang akan hancur adalah pahala akhirat kita..
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda: “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud).
3. Menyebut-nyebut kebaikan dan Menyakiti orang yg pernah dibantu atau disantuni.
Hal ini juga bisa dijauhi karena bisa membatalkan/menggugurkan kembali pahala kebaikan kita, sehingga ada baiknya bila ingin amalan kita tetap pahalanya maka kerjakan kebaikan dan lupakan serta tdk perlu disebut sebut lagi apalagi bisa menyakiti orang yg pernah kita bantu. Alloh mengingatkan kita untuk hal ini dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 264
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
4. Dzolim
Arti dzolim secara bahasa adalah meletakan sesuatu bukan pada tempatnya, dan secara istilah adalah memakai sesuatu yg bukan peruntukannya.
Dzolim sangat banyak jenisnya seperti mencuri, karena mencuri itu mengambil barat yg bukan milik atau peruntukannya, contoh lainya seperti membunuh , membunuh bisa dikatagorikan dzolim karena mengambil hak Alloh dalam mencabut nyawa, dan contoh contoh lainnya.
Bila seseorang melakukan kedzaliman di dunia dan yg didzolimi tdk membalasnya, maka dia bisa membalasnya atau mengambil haknya nanti pada hari kiamat dari orang yg mendzalimi nya, Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam bersabda
قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ »
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya :
“Tahukah kalian siapakah orang orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat _rodiyallahu ‘anhum_menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.”
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang membawa pahala sholat, puasa, dan zakat, namun dia juga membawa dosa mencaci maki si A, menuduh zina si B tanpa bukti, memakan hartanya si C, membunuh si D, dan memukul si E.
karena itu, sebagian pahala amal kebajikannya diberikan kepada mereka. Jika pahala kebajikannya sudah habis, sedangkan belum selesai urusannya maka dosa orang yang dianiaya diberikan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam neraka.” [HR. Muslim]