gambar : Cover Buku Mencitai Masjid
6 RAHASIA PEMBUKTIAN RASA CINTA PADA MASJID
1. Rindu Pada Masjid
Cinta pada sesuatu biasanya membuat seseorang rindu pada sesuatu karena memang hatinya telah terikat dan terpaut kepadanya. Karena itu, kecintaan kita kepada masjid seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita keluar dari masjid hingga kembali lagi ke masjid. Manakala seseorang telah memiliki ikatan hati yang begitu kuat kepada masjid, maka dia akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah SWT pada di akhirat kelak, Rasulullah saw bersabda; Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah;………..seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Berkorban Untuk Masjid
Ketika Masjid hendak kita makmurkan sebagaimana mestinya, diperlukan pengorbanan yang sangat besar, baik pengorbanan harta, jiwa, tenaga, waktu pikiran maupun ilmu, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu, sejak membangun masjid Rasulullah saw telah menunjukkan pengorbanannya yang besar, bahkan dengan tenaga yang dimilikinya, beliau membawa sendiri batu bata saat masjid sedang dibangun.
3. Membersihkan Masjid
Kecintaan kita pada suatu benda membuat kita untuk selalu memperhatikan dan merawat benda itu. Begitu pula semestinya kecintaan kita kepada masjid. Oleh karena itu masjid yang kita miliki harus dirawat dengan sebaik mungkin agar terawat dan terpelihara kebersihannya dan kenyamanannya, bahkan kita sangat dianjurkan untuk memberi wewangian agar menjadi harum baunya, baik di ruangan peribadatan, ruang pertemuan maupun ruang wudhu dan kamar mandi. Oleh karena itu terdapat hadits dari Aisyah ra, ujarnya;
Rasulullah saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan membersihkannya serta memberinya wangi-wangian. (HR. Abu Daud dan Tarmidzi)
Manakala kita telah membersihkan masjid dengan menghilangkan segala kotorannya, maka kepada Rasulullah saw akan diperlihatkan pahalanya, Rasulullah saw bersabda; Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-sampai (pahala) satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid (HR. Abu Daud, Tarmidzi dan disahkan oleh Ibnu Hibban)
4. Rajin Medantangi Masjid
Kecintaan terhadap masjid membuat seorang muslim, khususnya muslim yang laki-laki (ikhwan) rajin mendatangi masjid setiap harinya, untuk melaksanakan shalat berjamaah dan shalat lima waktu semestinya dilaksanakan di masjid, sedang shalat di rumah baru dilakukan dalam kondisi yang sangat darurat.
Disamping untuk melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kedatangan seorang muslim di masjid juga untuk memakmurkan masjid dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakatnya. Dengan kedatangan seorang muslim di masjid guna memakmurkannya dengan sebaik-baiknya, maka kita tidak perlu lagi meragukan keimanannya, Rasulullah saw bersabda;
Izzaa raaitumurrajula ya’tadulmasjida fasyhaduu lahubil iimaani..
Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri)
5. Tidak Menyalahgunakan Masjid
Masjid merupakan sarana untuk mengagungkan Allah swt dengan segala aktivitas yang tidak bertentangan dengan segala ketentuan-Nya. Karena itu manakala kita cinta kepada masjid, jangan sampai itu digunakan untuk hal-hal yang memang tidak dibenarkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya, misalnya :
Pertama: Melakukan jual beli dimasjid, larangan ini terdapat dalam hadits:
Apabila kamu melihat orang berjual beli di masjid, maka katakanlah kepadanya: “semoga Allah tidak menguntungkan perdagangan kamu (HR, Nasa’I dan Tirmidzi) .
Kedua: Mencari barang yang hilang, larangan ini terdalam hadits:
Barang siapa mendengar seseorang mencari sesuatu yang hilang dalam masjid, hendaklah dikatannya: “semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu”, sebab masjid didirikan bukan untuk itu. (HR. Muslim)
Ketiga: Bersiul dan bertepuk tangan, karena hal ini merupakan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh orang-orang kafir, sedangkan kegembiraan dan kesyukuran seorang muslim harus dikemukakan dalam berbentuk berdzikir dan memuji Allah swt, Allah swt berfirman:
Yang artinya “ Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya?. Orang-orang yang berhak menguasainya hanyalah orang-orang yang bertaqwa, tetapi kebanykan mereka tidak mengetahui. Shalat mereka disekitar Baitullah itu tidak lain hanyalah siulan dan tepukan tangan, Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu (QS. Al Anfal [8]:34 – 35.
Keempat: Menjalankan hukuman (eksekusi) terhadap orang yang bersalah didalam masjid, karena seharusnya seseorang mendapatkan keamanan di masjid, kecuali mengikat tawanan perang ditiang masjid, hal ini terdapat dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah ra berkata : telah dihadapkan seseorang lelaki kepada Rasulullah saw oleh jamaah berkuda yang beliau utus untuk menawan musuh. Tawanan itu diikatkan pada salah satu tiang dari tiang-tiang masjid. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Menghormati Masjid
Bila kita cinta pada seseorang, biasanya kita menghormati orang itu dengan berbagai cara yang baik, demikian pula halnya dengan kecintaan kepada masjid. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukan penghormatan kepada masjid diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, membaca doa ketika berangkat ke masjid dengan doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw sebagaiman terdapat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu’Abbas ra, do’a itu adalah sebagai berikut:
“Ya Allah, berilah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dari kananku, cahaya dari belakangku. cahaya dalam urat syarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya dalam rambutku, cahaya dalam kulitku, Ya Allah berikanlah cahaya kepadaku.
Disamping membaca do’a saat berangkat ke masjid, kita juga disunnahkan membaca do’a ketika masuk dan keluar dari masjid. Adapun ketika masuk masjid hendaknya kaki kanan terlebih dahulu dan do’a masuk masjid adalah:
Bismillahi, Allahumma Shalli ala muhammadin: Allahummagfirli zunuubi waftahli Ab’waaba rahmatika.
Artinya: “Dengan nama Allah, Ya Allah berikanlah rahmat kepada Muhammad. Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan bukakanlah untukku semua pintu rahmat-Mu.”
Sedangkan pada saat keluar dari masjid hendaklah dengan kaki kiri terlebih dahulu dan membaca do’a:
Bismillahi, Allahumma Shalli ala muhammadin: Allahummagfirli zunuubi waftahli Ab’waaba fadlika Allahumma ‘Shimni mina syaithaanirrajiimi.
Artinya: “Dengan nama Allah, Ya Allah berikanlah rahmat kepada Muhammad. Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan bukakanlah untukku semua pintu keutamaan-Mu. Ya Allah, lindungilah diriku dari golongan syaitan yang terkutuk.”
Kedua, melaksanakan shalat tahiyyatul masjid ketika memasukinya, Rasulullah saw bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu datang ke masjid, maka hendaklah ia shalat dua rakaat sebelum duduk (HR. Jamaah dari Abu Qatadah).
Ketiga, tidak datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyenangkan seperti mulut yang bau bawang merah, bawang putih dan kucai, karena pada zaman sekarang, jamaah mestinya menyadari bahwa merokok di masjid sesuatu yang juga tidak boleh di lakukan, Rasulullah saw bersabda: Barang siapa makan bawang putih, bawang merah dan kucai, maka jangalanlah sekali-kali mendekati masjid kami, sebab malaikat merasa terganggu oleh apa-apa yang mengganggu manusia (HR. Ahmad dan Bukhari dan Jabir ra.)
Dari uraian diatas, menjadi jelas bagi kita bahwa, masjid merupakan tempat yang harus kita cintai sebagaimana kita cinta pada rumah kita sendiri. Bahkan dengan sikap ini, seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat dan kemampuan melewati jembatan menuju surga, Rasulullah saw bersabda: “Masjid itu adalah rumah setiap orang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni surga (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abu Darda ra)”
Sumber : Buku Mencitai Masjid