mimikamuslim.com - Mendidik anak agar tumbuh dengan akhlak mulia merupakan salah satu tanggung jawab terbesar bagi orang tua Muslim. Akhlak mulia, yang meliputi kejujuran, kesabaran, kasih sayang, dan rasa hormat, menjadi pondasi utama dalam membangun kepribadian anak yang Islami. Dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ, banyak tuntunan yang dapat diikuti oleh orang tua untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan sifat-sifat terpuji.
1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Prinsip utama dalam mendidik anak Muslim adalah menanamkan keyakinan akan keesaan Allah (tauhid). Anak-anak harus dibimbing untuk memahami bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan diawasi oleh Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Wahai anak kecil, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.”(HR. Tirmidzi).
Menanamkan konsep tauhid ini akan membuat anak memiliki kesadaran akan pentingnya berbuat baik dan menjauhi perilaku buruk karena mereka selalu merasa diawasi oleh Sang Pencipta.
2. Memberikan Contoh Langsung
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Sebagai orang tua, memberikan contoh perilaku yang baik adalah cara paling efektif dalam menanamkan akhlak mulia. Rasulullah ﷺ selalu memberikan contoh terbaik bagi umatnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(HR. Ahmad).
Rasulullah ﷺ adalah teladan utama dalam kesabaran, kejujuran, serta kesederhanaan. Orang tua yang meniru sifat-sifat tersebut akan menjadi cerminan langsung bagi anak-anak mereka.
3. Mengajarkan Sopan Santun
Adab dan sopan santun merupakan bagian penting dalam akhlak mulia. Seorang anak harus diajarkan untuk menghormati orang tua, saudara, teman, dan bahkan lingkungan sekitar. Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya sikap lemah lembut dalam bergaul. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya kelemahlembutan itu tidak terdapat pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya buruk.”(HR. Muslim).
Dengan mengajarkan anak sopan santun, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang santun dalam berbicara, bersikap, dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Mendidik dengan Cinta dan Kasih Sayang
Kasih sayang adalah kunci dalam pendidikan akhlak. Rasulullah ﷺ dikenal sangat penyayang, terutama terhadap anak-anak. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ mencium cucunya, Hasan bin Ali. Seorang sahabat yang melihat hal tersebut bertanya, “Apakah engkau mencium anak-anakmu? Aku punya sepuluh anak, dan tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Rasulullah ﷺ menjawab, “Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.”
Dengan menanamkan kasih sayang, anak akan merasa dicintai dan dihargai, yang pada akhirnya akan mendorong mereka untuk menghargai dan menyayangi orang lain.
5. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Disiplin
Mengajarkan tanggung jawab sejak dini akan membantu anak memahami pentingnya menjalankan tugas dan kewajibannya. Dalam Islam, disiplin sangat dihargai, terutama dalam hal ibadah. Misalnya, membiasakan anak untuk melaksanakan shalat lima waktu sejak kecil adalah bentuk pendidikan disiplin yang sangat baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika mereka meninggalkannya) ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”(HR. Abu Dawud).
Melalui disiplin, anak akan belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
6. Mendidik dengan Lembut namun Tegas
Orang tua harus mampu menyeimbangkan antara kelembutan dan ketegasan dalam mendidik. Islam mengajarkan bahwa sikap lembut dapat menyentuh hati anak, sementara ketegasan akan membantu mereka memahami batasan yang harus diikuti. Rasulullah ﷺ dalam mendidik umatnya dikenal sangat lembut, tetapi juga tegas dalam hal yang prinsip. Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa mereka mendidik dengan bijaksana, tidak terlalu keras, tetapi juga tidak terlalu permisif.
Mendidik anak dengan akhlak mulia adalah investasi jangka panjang bagi orang tua. Akhlak yang baik tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan dunia, tetapi juga akan menjadi pemberat amal di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang baik.”(HR. Tirmidzi).
Dengan menanamkan nilai-nilai Islam, memberikan contoh yang baik, dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang, Insya Allah anak-anak Muslim akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.(Raka)