MIMIKA MUSLIM - Ramadhan
adalah bulan penuh keberkahan, kita harus siap menyambut Ramadhan dengan mental
kemenangan. Pemenang dalam hal ini adalah kita mampu mengisi 24 jam pada
hari-hari Ramadhan dengan produktivitas amal, ibadah, ilmu, dakwah, kepedulian
dan kemajuan umat Islam.
Jangan sampai pada Ramadhan
nanti kita lebih mudah mengantuk dan tertidur, tidak berubah sikap dan
perilaku. Apalagi kalau sampai tidak meningkat interaksi dengan Alquran.
Dalam dimensi sejarah kita
ketahui bahwa Ramadhan menjadi bulan dimana Perang Badar dimenangkan oleh
Rasulullah SAW bersama para sahabatnya. Dalam konteks Indonesia, Ramadhan
adalah bulan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung
Hatta. Artinya Ramadhan identik dengan momentum kemenangan yang monumental.
Lalu apa rumus kita meraih
kemenangan? Tidak ada jalan lain, yakni dengan membaca, memahami dan
mengamalkan Alquran.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhân,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’ân sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil)“ (albaqarah : 185)
Mari
perhatikan, dalam ayat itu ada kata petunjuk, kemudian penjelasan-penjelasan,
serta pembeda. Dalam rasio manusia kita bisa memahami bahwa Alquran menyediakan
rute, rumus, bahkan teknik operasional menjadi pemenang.
Oleh karena itu, para ulama
terdahulu sangat intens berinteraksi dengan Alquran. Imam Syafi'i sanggup
menghatamkan Alquran 60 kali selama Ramadhan. Kita juga harus mengerti, mengapa
pada bulan Ramadhan Allah turunkan Alquran? Tidak lain adalah agar kita
menjiwai Alquran selama puasa. Secara pengkondisian, jiwa kita lebih siap untuk
itu, karena raga berpuasa, jiwa menjadi hidup, dan kalau disirami ayat-ayat
Alquran, maka hati akan tenang, tenteram, siap menerima dan mengamalkan
kebenaran nilai-nilai Alquran.
Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kekuatan, mengisi Ramadhan dengan mental
bersegera, mental tunduk dan patuh secara total kepada Allah dengan jadi
manusia Qur'ani, lebih jauh, kita siap meraih kemenangan Ramadhan dengan
merdeka dari keburukan, baik itu perkataan ataupun perbuatan.