Sudahkah Anda Membaca Al-Qur'an Hari Ini

Palestina Berduka, Hati Kita Jangan Membatu: Saatnya Umat Bergerak

mimikamuslim.com - Saat ini, di ujung timur dunia Islam, tanah para nabi kembali bersimbah darah. Gaza, bumi para syuhada, sedang menangis. Langitnya dipenuhi dentuman, tanahnya memeluk tubuh-tubuh mungil yang telah kembali pada Rabb-nya. Palestina berduka… dan antum, wahai saudaraku, tak boleh tinggal diam.


Ikhwāni fillah...
Tanggal 18 Maret 2025 menjadi saksi bisu ketika serangan udara Israel kembali menghantam Gaza. Gencatan senjata yang sempat memberi napas, kembali dilanggar. Dalam hitungan hari, lebih dari 710 warga Palestina gugur syahid, dan 900 lainnya luka-luka. Di antara mereka… ada anak-anak kecil. Ada ibu-ibu. Ada ayah yang kehilangan seluruh keluarganya.

Subḥānallāh...
Mereka bukan angka, mereka adalah manusia. Mereka adalah bagian dari kita. Mereka adalah umat Nabi Muhammad ﷺ.

Dan Alhamdulillāh, di tengah derita itu, cahaya solidaritas dari seluruh penjuru dunia Islam mulai bersinar.
Di Indonesia, di Turki, di Qatar, hingga ke Eropa dan Afrika, umat Islam turun ke jalan mengangkat tangan, menyerukan keadilan, dan mengirimkan bantuan.
Masjid-masjid mengumandangkan qunut nazilah, lembaga-lembaga zakat berlomba-lomba menyalurkan bantuan medis dan pangan, dan jutaan suara di media sosial menyuarakan satu kalimat: "Kami bersama Palestina!"
Ini bukti bahwa umat ini belum mati. Bahwa nurani Islam masih hidup…
Maka antum pun, wahai saudaraku, bisa ikut menjadi bagian dari gelombang kebaikan ini.

Di beberapa sudut Gaza, kita mendapati sebagian rakyat mulai lelah… bukan menyerah.
Mereka turun ke jalan, mengangkat suara bukan untuk melawan perjuangan Islam, tapi karena mereka telah terlalu lama hidup dalam tekanan, ketakutan, dan kehilangan.
Sebuah teriakan yang keluar dari jiwa-jiwa yang ingin hidup dalam kedamaian, namun tetap sadar bahwa tanah mereka adalah tanah warisan para nabi.

Ikhwāni fillah,
Kita sebagai umat Islam wajib bijak dalam memandang hal ini.
Jangan terburu menuduh, jangan cepat memihak narasi yang menggiring opini agar kita memusuhi saudara sendiri.
Kita semua tahu, tanpa perlawanan, penjajahan tidak akan pernah berhenti.


📜 Kisah Nabawi yang Menggugah:

Dahulu, di masa awal dakwah, Rasulullah ﷺ bersama para sahabat mengalami penderitaan luar biasa. Mereka disiksa, diboikot, dan ditindas. Tapi Nabi tidak pernah meninggalkan mereka. Bahkan saat Bilal bin Rabah disiksa, Rasul tidak tinggal diam. Ia mendorong Abu Bakar untuk membebaskannya.

Artinya?
Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak berdiam melihat kezaliman.
Bahkan Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ
Wa mā lakum lā tuqātilụna fī sabīlillāhi wal-mustaḍ‘afīn
Artinya: "Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang tertindas?"
(Sumber: QS. An-Nisa: 75)


Wahai antum semua yang hadir dalam renungan ini…
Yang paling ditakuti bukan bom dari langit,
tapi hati kita yang mulai beku dan tak lagi peduli.

Mereka di Palestina tetap berjuang.
Dengan darah, mereka mempertahankan tanah suci yang pernah dijejak para nabi.
Dengan luka, mereka menunjukkan bahwa iman itu bukan sekadar lisan, tapi pengorbanan.

Lalu antum?
Apa yang sudah antum lakukan?
Kalau tidak bisa mengangkat senjata, angkatlah doa.
Kalau tidak bisa mengirim bantuan, kirimlah dukungan.
Kalau tak bisa berdiri di sana, berdirilah di sini dengan sikap, suara, dan solidaritas.


Ikhwāni fillah,

Palestina tidak hanya sedang diserang, tapi sedang menguji nurani kita sebagai umat.
Apakah kita masih punya hati? Masih punya iman?

Maka janganlah antum tinggal diam…
Doakan mereka di setiap sujud.
Sebut nama mereka di setiap doa antum.
Tunjukkan bahwa umat ini belum mati.

Karena siapa tahu…
Dengan satu doa antum yang tulus,
Allah turunkan pertolongan-Nya dari langit untuk menyelamatkan mereka… dan menyelamatkan hati kita yang hampir membatu.

اللهم انصر إخواننا في فلسطين
Allāhumma unsur ikhwananā fī Filasṭīn
Artinya: Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami di Palestina…

آمين يا رب العالمين
Āmīn yā Rabbal-‘ālamīn
Artinya: Aamiin, wahai Tuhan semesta alam…

(Raka)