Sudahkah Anda Membaca Al-Qur'an Hari Ini

Teks Khutbah Idul Adha 1444 H Singkat, Padat dan Jelas, Tema Belajar dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam

MimikaMuslim.com - Teks Khutbah Idul Adha 1444 H atau Hijriyah yang singkat, padat, dan jelas yaitu salah satunya terdapat pada artikel ini yakni dengan tema Belajar dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

Tema Belajar dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam pada Khutbah Idul Adha 1444 H yang ada pada artikel ini menarik, tidak panjang, tetapi singkat, padat, dan jelas. Sehingga jamaah merasa nyaman untuk mendengarkan.

Teks Khutbah Idul Adha 1444 H dengan tema Belajar dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam, memberikan pesan penuh hikmah untuk kaum muslimin agar terus memperkokoh keimanan, dengan penjelasan singkat, padat, dan jelas.

Dikutip MimikaMuslim.com dari berbagai sumber pada Senin, 19 Juni 2023 tema Belajar dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam dalam Khutbah Idul Adha 1444 H ini tidak membuat mengantuk karena singkat, padat, dan jelas.

Khutbah Pertama  

  اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ  اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا 

وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ،

 لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ  الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ،

 وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، 

عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ  

Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih-sayang Allah Azza wa Jalla kepada kita semua dan merasakan juga betapa besarnya rahmat dan ampunanNya.

Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris setiap hari. Perintah demi perintahNya hampir kita abaikan setiap saat. Tapi lihatlah, Allah Azza wa Jalla yang Maha Pengasih itu tidak pernah bosan memberikan kesempatan demi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan kembali bersimpuh padaNya. Allah Azza wa Jalla yang Maha Penyayang itu tidak pernah menutup pintu ampunanNya yang luas.

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia!

Dalam perjalanan hidup ini, sebagai umat manusia kita pun kerap dituntut dengan melakukan suatu pengorbanan, bahkan pada kejahatan atau kebatilan sekalipun, orang juga akan melakukan pengorbanan. Apalagi dalam kebenaran, sudah seharusnya ada pengorbanan yang harus diberikan. 

Contoh pengorbanan luar biasa yang dapat kita ambil sebagai suri tauladan yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim as. Kisah Nabi Ibrahim as dan keluarganya ini sarat akan pesan moral. Dalam sejarah umat Islam, Nabi Ibrahim as ini simbol bagi pengorbanan terbesar, demi memperoleh ridha Allah SWT.

Bahkan pengorbanan Nabi Ibarahim AS ini yang harus rela meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir, serta mengorbankan Nabi Ismail as tertuang dalam firman Allah:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ إِذْ قَالُوا۟ لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَءَٰٓؤُا۟ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ٱلْعَدَٰوَةُ وَٱلْبَغْضَآءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَحْدَهُۥٓ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَآ أَمْلِكُ لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن شَىْءٍ ۖ رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:

“Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.

Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”. (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”.

QS Al-Mumtahanah 4 

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia!

Dalam ayat tersebut diceritakan betapa mengharukannya kisah Nabi Ibrahim as yang dapat menjadi teladan untuk umat manusia, terutama sebagai pengingat umat muslim bahwa Nabi Ibrahim as ini  diuji oleh Allah SWT dengan berbagai ujian. Salah satu ujian Nabi Ibrahim yaitu ketika harus rela mengorbankan Nabi Ismail anak darah dagingnya sendiri sebagai bentuk cinta kepada Allah.

Atas ketangguhan iman dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut, Allah pun kemudian memerintahkan Nabi Ibrahim agar mengganti Nabi Ismail sebagai kurban dengan hewan ternak.

Dari kisah Nabi Ibarahim tersebut, kita dapat mengambil hikmah bahwa keimanan kita kepada Allah haruslah kuat dan tak dapat digoyahkan oleh apapun.  Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Allah. Amiin..

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hikmah terbaik yang dapat diambil juga dari sosok Nabi Ibrahim as yaitu sebuah keluarga yang luar biasa, dimana Nabi Ibrahim as sendiri merupakan sosok ayah terhebat, yang selalu berusaha menjadi baik, dan selalu memohon agar keluarganya menjadi baik.

Sedangkan istri dan anaknya sangat taat kepada Allah dan Rasul-Nya, panutan bagi kaum hawa, dimana berusaha menjaga serta mendidik Ismail dengan baik dan benar. Bahkan atas keimanan, ketaatan, dan pengorbanan Hajar, sampai detik ini dan akan berlangsung setiap tahunnnya, baik laki-laki maupun perempuan yang haji akan melaksanakan apa yang dahulu dilakukan Hajar, yaitu sa’i  di anatar Sofa dan Marwa.

Begitupun Ismail as tumbuh menjadi anak sholeh sepanjang zaman, yang kuat imannya dan kokoh karakternya. 

Oleh karena itu, sebagai nasehat bagi khatib pribadi dan jamaah umumnya, untuk para ayah, bunda, dan anak-anak semua, mari teruslah kita kuatkan keimanan, teruslah perbaiki diri, menjadi orang tua dan anak yang sholeh, jangan pernah bosan menjadi orang baik.

Dengan usaha kita sebagai ayah, bunda, dan anak untuk menjadi sholeh, maka akan terbentuk keluarga yang baik, lingkungan masyarakat yang aman, dan juga peradaban bangsa yang bagus.

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Hal tidak kalah penting dalam Islam yang masih kurang dipahami oleh orang-orang Islam saat ini yaitu terkait zakat, zakat fitrah memang ditunaikan saat Ramadhan, sementara zakat maal atau harta/kekayaan yang tidak terikat dengan Ramadhan.

Zakat maal atau harta/kekayaan salah satu hikmahnya juga mensucikan jiwa dan membersihkan harta, ada bermacam-macam jenisnya, beberapa diantaranya zakat profesi/penghasilan, zakat perdagangan, perusahaan, dan lain sebagainya.

Zakat maal atau harta/kekayaan ini memiliki perhitungan tersendiri sesuai masing-masing macamnya, tertinggi hanya batas 2,5% dari harta yang dimiliki. Hal ini hendaknya juga dipelajari yang mana bisa dengan bertanya ke lembaga zakat seperti BAZNAS atau LAZ Assalaam Timika serta kemudian bisa ditunaikan.


Sehingga mudah-mudahan dengan zakat yang ditunaikan bisa menjadi berkah dan salah satu wasilah juga untuk mewujudkan keimanan yang kokoh serta keluarga yang baik.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ   


Khutbah Kedua

اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ.اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ.الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِشَرِيْعَةِ الْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْرَفِ الْاَنَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ وَرَبُّ الْعَالَمِيْنَ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا اِمَامَ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ.أَمَّا بَعْدُ.

Pada khutbah kedua ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita tunaikan hari ini.

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسوله الأمين و على آله وصحبه والتابعين،

اللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُحْمَد وَنَشْكُرُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُشْكَر وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ فَإِنَّكَ أَنْتَ أَهْلُ الْمَجْدِ وَالثَّناَءِ ،

رَبَّناَ ظَلَمْناَ أَنْفُسَناَ ظُلْماً كَثِيْراَ وَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لَناَ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْناَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَحِيْم

Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak untuk kami sembah… Hari ini kami datang mengetuk pintu ampunanMu. Ya Allah, betapa kami sering lupa bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh dan jatuh lagi dalam kedurhakaan terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami.

Ya Allah, ya Rabbana, dari bumi Cendrawasih Papua ini, perkenankan doa kami untuk saudara-saudara muslim kami yang terjajah dan tertindas di berbagai belahan bumiMu. Ya Rabbana, berikan keteguhan dan kesabaran kepada saudara-saudara kami di Palestina, India, Myanmar dan di manapun mereka yang tertindas… Kerahkan bala tentaraMu di alam semesta ini untuk meluluhlantakkan para penindas mereka sehancur-hancurnya… Lindungilah kehormatan mereka… Segerakan pertolonganMu untuk mereka, Ya Rabbal ‘alamin…

Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah kekuatan kepada kami untuk selalu berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih hidup, izinkanlah kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya di sisa-sisa usia mereka… Jika ayah-bunda kami telah tiada, maka izinkanlah kami untuk menjadi sisa-sisa kebaikan mereka yang terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang alam kubur mereka… Ya Allah, ampuni, ampuni, ampuni durhaka kami kepada ayah-bunda kami…

Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orangtua yang terbaik untuk putra-putri kami… Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan anak-anak kami sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur… Ya Allah, karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan Sunnah NabiMu…

Ya Allah, selamatkan negeri ini dari pemimpin-pemimpin yang zhalim… Selamatkan negeri ini dari kerakusan para koruptor yang tidak bertanggung jawab… Karuniakan untuk kami para pemimpin yang adil dan mencintai SyariatMu… Izinkan kami untuk menikmati indahnya negeri ini di bawah naunganMu yang Maha Adil…

Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan kami, kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar, Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi yang diharap.

رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ