Sudahkah Anda Membaca Al-Qur'an Hari Ini

Kewajiban dan Etika Berpakaian Muslimah dalam Islam

MimikaMuslim.com – Dalam Islam, berpakaian tidak hanya sekadar menutup tubuh, tetapi juga menjadi cerminan akhlak dan identitas seorang Muslimah. Etika berpakaian sesuai syariat mengacu pada ketentuan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW, yang menekankan pentingnya menjaga aurat dan kesopanan dalam berpakaian.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:


يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ۝٥

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab: 59).

Ayat ini menegaskan kewajiban untuk mengenakan pakaian yang menutupi aurat, yang meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Berpakaian sesuai syariat tidak hanya sekadar menutup aurat, tetapi juga menjaga kesopanan, melindungi diri dari fitnah, dan membedakan Muslimah dari budaya berpakaian yang tidak Islami.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadis ini mengingatkan Muslimah untuk tidak berpakaian secara tidak sopan atau menonjolkan aurat, walaupun berpakaian. Berpakaian tetapi “telanjang” merujuk pada pakaian yang tidak menutupi tubuh dengan baik, seperti pakaian ketat atau transparan yang menonjolkan bentuk tubuh.

Selain aturan berpakaian yang menutupi aurat, etika berpakaian juga mencakup sikap yang mencerminkan kesederhanaan, menjaga kehormatan, dan tidak berlebihan dalam penampilan. Rasulullah SAW juga bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain."
(HR. Muslim).

Ini menunjukkan bahwa penampilan harus bersih dan rapi, tetapi tidak untuk menimbulkan rasa sombong atau berlebih-lebihan. Dalam hal ini, seorang Muslimah harus menghindari pakaian yang dirancang untuk menarik perhatian berlebihan atau melanggar prinsip kesederhanaan yang diajarkan oleh Islam.

Berpakaian sesuai syariat juga menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika seorang Muslimah mematuhi perintah Allah dalam berpakaian, itu menjadi bentuk ibadah dan tanda ketakwaan kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa mengenakan pakaian untuk menutupi auratnya, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat."
(HR. Tirmidzi).

Melalui pakaian yang syar'i, Muslimah menunjukkan identitas dan keimanannya, sekaligus melindungi diri dari godaan dan gangguan di masyarakat. Oleh karena itu, mari kita terus belajar dan mempraktikkan etika berpakaian yang benar sesuai syariat, demi meraih ridha Allah SWT. (Raka)